Burung Nazar

burung-nazar

Di dalam Matius 24:28 terdapat kata “burung nazar”, hewan ini juga muncul dalam beberapa ayat di kitab lain seperti Lukas 17:37; Wahyu 4:7; 8:13; 12:14. Burung Nazar di dalam PL disebut dengan sebutan “burung bangkai”.

Kata “burung nazar” ini diterjemahkan dari bahasa Yunani aetos, sedangkan “burung bangkai” diterjemahkan dari bahasa Ibrani nesher. Pada Alkitab berbahasa Inggris, misalnya King James Version menerjemahkannya dengan eagle, pada New International Version menerjemahkannya dengan vulture. Baik menggunakan kata eagle, vulture, burung nazar ataupun burung bangkai, jenis burung ini termasuk dalam kategori binatang yang haram.

Bentuk fisik burung nazar, yaitu berkepala botak, memiliki sedikit bulu di bagian leher, dan mempunyai sayap yang jika dibentangkan akan sangat lebar. Kepala botak pada burung nazar berguna untuk membantu tubuhnya tetap bersih, tidak tercemar bakteri ketika memakan bangkai.

Burung nazar dapat dijumpai di berbagai tempat seperti di padang pasir, padang rumput dan pertanian, kecuali di Australia dan di Antartika.

Burung nazar memiliki sistem pencernaan yang unik. Meskipun memakan bangkai, pencernaannya dapat membunuh berbagai bakteri yang masuk ke dalam. Bahkan para ahli zoologi menyatakan bahwa urine dan feses burung nazar tidak mengandung kuman penyakit bagi manusia.

Bagi manusia, burung nazar membantu keseimbangan ekosistem alam. Keberadaan burung nazar membersihkan berbagai bangkai hewan di berbagai tempat yang tentunya jika dibiarkan bangkai tersebut dapat menimbulkan penyakit.

nekhbet

Salah satu relief yang dikenal memiliki gambar burung nazar adalah relief Nekhbet (Dewi Burung Nazar) yang ditemukan di kuil Hatshepsut, yang berada di Mesir, yang diperkirakan dibangun tahun 1490 SM. Nekhbet yang sedang melayang, menggambarkan sedang memberikan perlindungan atas umatnya dan sedang memegang shen di kakinya sebagai simbol ketidakterbatasan.

Sebuah pelajaran yang dapat diambil dari relief ini adalah bahwa burung nazar sebagai burung yang dinyatakan haram untuk dimakan bukanlah burung yang tidak berguna, melainkan sangat berguna bagi manusia namun tentu dalam fungsi yang lain dan bukan sebagai makanan. Burung nazar diperlukan menjaga stabilitas alam agar layak huni bagi manusia. Sungguh semua yang Allah ciptakan, baik dan indah.

Read Previous

Kamp Penjara Korea Utara

Read Next

Polisi Arab Saudi Tangkap 53 Orang Kristen