Dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus, Paulus memberi pesan-pesan yang sungguh luar biasa bagi setiap orang yang sudah percaya. Salah satu yang menjadi pesan Rasul Paulus adalah perihal menebus waktu. Perhatikan Efesus 5:15-17 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
# Memperhatikan Dengan Seksama
Dalam ayat tersebut di atas, Firman Tuhan menegaskan kepada orang percaya untuk memperhatikan dengan seksama bagaimana setiap orang percaya hidup. Memperhatikan dengan seksama (circumspectly) artinya berpikir dengan hati-hati sebelum melakukan sesuatu hal karena banyak resiko di dalammnya. Perintah Tuhan adalah hidup orang percaya adalah hidup yang penuh dengan akal budi, arif atau bijaksana. Luar biasanya, Tuhan mengkontraskan hidup orang percaya dengan hidup orang bebal. Perhatikan kata Alkitab perihal orang bebal, Mazmur 14:1, “tidak ada Allah”, Mazmur 94:8 “tidak memakai akal budi” Amsal 1:22 “membenci pengetahuan” Amsal 18:2 “menjadikan hatinya sebagai standar”.
Memperhatikan dengan seksama bukanlah sekedar “yang penting saya sudah percaya Yesus” tetapi “apa yang harus saya lakukan dengan benar sesuai kehendak Kristus”. Dalam hal inilah setiap orang percaya akan terlihat apakah ia layak sebagai Kristen atau ternyata dia hanyalah jerami kering yang siap dibakar.
Paling jelas terlihat apakah kita memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup adalah saat kita diperhadapkan kepada kebenaran, apakah kita menerima kebenaran itu atau menolaknya.
# Pergunakanlah Waktu yang Ada
Selain Tuhan memerintahkan kita untuk memperhatikan dengan seksama, hal yang tak kalah penting adalah mempergunakan waktu yang ada. Dalam terjemahan yang baik, frase ini sangat tepat diartikan tebuslah waktu itu –redeeming the time (kjv).
Menebus waktu adalah frase kuat bahwa setelah seseorang bertobat dan percaya kepada Kristus Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya diwajibkan menggunakan seluruh waktu yang dimilikinya untuk Tuhan. Dan dalam konteks ini, memakai waktu ini untuk membalaskan waktu yang telah disia-siakan di luar Tuhan.
“hari-hari ini adalah jahat” memamparkan kepada kita bahwa waktu bisa menjadi “peluang” bagi seseorang untuk meninggalkan Tuhan (melepaskan kepercayaan). Perlu diingat bahwa ketika seseorang melepaskan imannya maka tidak ada lagi bagi orang tersebut harapan untuk diselamatkan.
Bagaimana seseorang menebus waktunya? Di ayat berikutnya, Firman Tuhan memulainya dengan mengerti kehendak Tuhan. Mengerti kehendak Tuhan adalah permulaan bagi seseorang untuk menebus waktunya, tanpa mengerti kehendak Tuhan maka mustahil bagi orang tersebut menebus waktunya. Dalam proses mengerti kehendak Tuhan, sikap dan keputusan utama adalah rendah hati mengubah pandangan diri, opini diri sendiri dan kebenaran diri sendiri yang berasal dari dogma-dogma gerejawi. Kemudian, mengikuti pernyataan-pernyataan Kebenaran yang disampaikan oleh Alkitab itu.
Selanjutnya, membiarkan Roh Kudus yang mengendalikan diri dan bukan keinginan-keinginan daging. membiarkan Roh Kudus yang mengendalikan artinya bersedia meninggalkan hal-hal yang berlawanan dengan kehendak Allah.
Prinsipnya, jika Anda sudah lahir baru artinya pakailah waktumu untuk Tuhan dan bukan untuk dirimu sendiri. Salam kasih Kristus.
Oleh : Ev. Eliyusu