Berikut ini disadur dari komentari John Phillips atas Mazmur 119: “Jiwaku melekat kepada debu, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu” (Maz. 119:25).
Tidak diragukan lagi bahwa sang pemazmur berada dalam cengkeraman depresi yang mendalam. Dia terjerembab, muka pada tanah. Dia telah kehabisan akal dan kehabisan sumber daya. Pada titik ini masyarakat kita pastinya menasihatkannya untuk menemui seorang psikiatris, mencari pertolongan profesional.
Pemazmur membuat usulan yang berbeda. Ia berkata kepada Tuhan, “hidupkanlah aku.” Dia memang akan membuka masalah-masalahnya, tetapi ia akan membawa mereka kepada Tuhan. Ia akan mencari seorang konselor – yaitu nasihat Firman Tuhan. Sedikit sekali masalah dalam kehidupan ini yang tidak bisa diselesaikan melalui pemaparan hidup seseorang secara terus menerus dan jujur terhadap Kitab Suci. Melakukan itu adalah terapi terbaik di dunia.
Pemazmur meminta Tuhan untuk menghidupkan dia, yaitu, memberikan hidup baru kepadanya. Yang dia perlukan adalah dosis kuat Kitab Suci, diminum bersama campuran iman setiap hari. Coba saja. Baca Alkitabmu secara konsisten. Katakan bersama dengan Samuel, “Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar.”
Alkitab adalah suatu kitab tentang orang-orang dan prinsip-prinsip. Cepat atau lambat, Allah akan mengkonfrontasi kita di dalam halaman-halaman Kitab-Nya, antara penyebab dasar masalah kita dengan solusi-Nya yang terilhami dan tidak mungkin salah di dalam Kitab tersebut. Tetapi kita harus bersiap. Alkitab tidak akan main-main atau mendefinisikan ulang dosa. Ia akan menunjuk dengan pasti dosa yang dimaksud, seringkali pada dasar dari masalah-masalah lain dalam hidup kita.
Sumber : www.graphe-ministry.org