Ketika Rick Warren, salah satu gembala sidang paling berpengaruh di dunia, diundang untuk berbicara dalam acara Ted Talk pada bulan Februari 2006, di hadapan khalayak ramai sekuler yang campur aduk, yaitu suatu forum yang dia ketahui akan direkam dan didengar jauh lebih luas dari pendengar langsungnya, maka seharusnya itu menjadi kesempatan yang sangat baik bagi seorang pengkhotbah Baptis untuk memberitakan Injil Yesus Kristus.
Pastinya itulah yang Rasul Paulus akan lakukan. Paulus memberitakan Injil dalam setiap forum, baik di pasar di kota Korintus ataupun di Bukit Mars di Athena, karena Paulus yakin bahwa Injil saja adalah kekuatan Allah untuk keselamatan (Roma 1:16). Demikianlah ia bersaksi, “Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.”
Tetapi Rick Warren tidak berjalan dalam jejak teladan rasul Paulus. Dia memiliki Injil yang berbeda dan tujuan pelayanan yang berbeda. Injilnya adalah suatu injil yang berpusat pada manusia melalui berbuat baik dan aktualisasi diri dan tujuannya adalah mengubah dunia melalui program PEACE yang dia prakarsai. Paulus merangkumkan Injil sebagai berikut: “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.”
Di tempat lain Paulus mengatakan bahwa Injil ini disampaikan kepada dirinya melalui penyingkapan ilahi dan bahwa jika ada orang lain yang memberitakan injil yang lain, ia berada di bawah kutuk Allah (Galatia 1:6-12). Injil Paulus sangatlah jelas. Injil tersebut mengatakan bahwa semua manusia adalah orang berdosa yang telah jatuh, yang berada di bawah murka Allah yang kudus karena pemberontakan mereka, bahwa tanpa keselamatan mereka akan binasa selamanya, dan bahwa Kristus, Anak Allah, datang ke dalam dunia untuk menderita menggantikan orang berdosa di atas kayu salib, dan bahwa Dia mati, dan bahwa Dia bangkit dari kematian pada hari ketiga. Semua ini terjadi sesuai dengan nubuat-nubuat yang tercatat di dalam Kitab Suci Perjanjian Lama sebelum kelahiran Yesus.
Rick Warren tidak menyampaikan apapun yang mirip dengan hal ini dalam acara Ted Talk-nya. Bahkan, dia tidak berbicara mengenai Kristus sama sekali. Dia tidak mengatakan apa-apa tentang dosa manusia atau kekudusan Allah atau Salib atau penebusan atau kematian Yesus atau kebangkitanNya. Dia tidak menyinggung Kitab Suci atau nubuatan Alkitab. Dia menghabiskan kebanyakan waktunya untuk berbicara mengenai kesuksesan bukunya A Purpose Driven Life dan hal-hal yang dia telah lakukan, uang yang telah dia sumbangkan, proyek-proyek yang telah dia kembangkan. Lalu, pada saat-saat terakhir bincang-bincang selama 20 menit itu, setelah memberitakan nol Kristus dan nol Injil kepada jiwa-jiwa yang memerlukan yang menjadi penontonnya, Rick Warren menyimpulkan dengan kata-kata berikut: “Jadi kehidupan yang baik bukanlah mengenai berpenampilan baik, berperasaan baik, ataupun memiliki barang-barang. Intinya adalah menjadi baik dan melakukan hal yang baik. Ujung-ujungnya adalah bahwa Allah menikmati anda menjadi diri anda. Mengapa? Ia menciptakan anda. Dan ketika anda melakukan apa yang anda diciptakan untuk lakukan, Allah berkata, “Nah, itulah anak lelaki saya yang manis; itu anak perempuan saya yang manis.” Anda mempergunakan talenta dan kemampuan yang Allah berikan kepadamu. Jadi nasihat saya padamu adalah perhatikanlah apa yang ada di tanganmu, identitasmu, pengaruhmu, penghasilanmu. Dan katakanlah, ‘Ini bukan mengenai diri saya; ini adalah mengenai membuat dunia suatu tempat yang lebih baik.'” Ingat bahwa Warren mengatakan kata-kata ini kepada suatu kumpulan sekuler tanpa ada menyampaikan Injil yang alkitabiah. Ketika dia mengatakan dalam konteks demikian bahwa Allah memandang kepada orang-orang yang mencoba untuk melakukan apa yang semestinya mereka lakukan sebagai “anak lelakiku, anak perempuanku,” itu adalah kesesatan universalisme dan Father of God.
Bahkan ketika dia sedang dalam penampilan terbaiknya, misalnya dalam buku The Purpose Driven Life, Rick Warren menyampaikan injil yang paling dangkal dan kosong yang dapat dibayangkan, tetapi di acara Ted Talks itu dia sama sekali tidak menyampaikan Injil, dan itu adalah kejahatan di hadapan Allah Mahakuasa. Tentu saja, jika Warren adalah seorang pemberita Injil yang terus terang, pastinya dia sejak awal tidak mungkin diundang ke acara Ted Talk yang berhaluan New Age. Orang-orang yang mengundang dia ini sudah tahu akan Warren. Mereka tahu bahwa Warren tidak mungkin akan mengkhianati kepercayaan mereka dengan cara menusuk kesombongan manusia mereka atau menegur permusuhan mereka dengan Allah.
Sumber: Way of Life
Recent Comments