Ketika “Injili konservatif” John Piper bergandengan tangan dengan Rick Warren dalam pelayanan dan telah memproklamirkan bahwa dia secara theologis sehat, kami mau mengingatkan pembaca bahwa Warren telah menandatangani “A Christian Response to ‘A Common Word Between Us and You'” pada bulan November 2007.
Dokumen ini mengatakan bahwa Muslim dan Kristen menyembah Allah yang sama dan mengklaim bahwa “masa depan dunia bergantung pada perdamaian antara Muslim dan Kristen.” Pernyataan itu berbunyi, “…kita harus terlibat dalam dialog antar-iman sebagai orang-orang yang mencari kebaikan orang yang lainnya, karena Allah yang satu tanpa henti mencari kebaikan kita” (http://www.yale.edu/faith/acw/acw.htm).
Pernyataan ini ditandatangani oleh dua guru besar injili dalam hal pertumbuhan gereja, Rick Warren dan Bill Hybels. Dalam tindakan ini mereka disertai oleh ratusan penandatangan lainnya, termasuk Roma Katolik (Pastor Joseph Daoust, Presiden dari Jesuit School of Theology Berkeley) dan modernis-modernis theologis yang prominen dan para emergent (Harvey Cox dan Elizabeth Fiorenza dari Harvard Divinity School, Tony Jones dari Emergent Village, dan Brian McLaren), dan guru self-esteem Robert Schuller.
Injili lain yang menandatangani dokumen yang tidak alkitabiah ini adalah Leith Anderson (Presiden dari National Association of Evangelicals), Robert Cooley (Presiden Emeritus, Gordon-Conwell Theological Seminary), Mike Edens (Associate Dean of Graduate Studies, New Orleans Baptist Theological Seminary), Timothy George (Beeson Divinity School di Samford University), Lynn Green (International Chairman of Youth With A Mission), Peter Kuzmic (Gordon-Conwell), David Neff (Editor Utama dari Christianity Today), Roy Oksnevad (Institute of Strategic Evangelism di Wheaton College), Richard Mouw (Presiden dari Fuller Theological Seminary), Dough Pennover (Dekan dari School of Intercultural Studies, Biola University), John Stott (Rektor Emeritus dari All Souls Church London), Michael Treneer (Presiden Internasional dari The Navigators), Berten Waggoner (Direktur Nasional dari Vineyard Churches), David Yonggi Cho (gembala sidang senior Yoido Full Gospel Church Seoul), dan Bruce Clemenger (Presiden dari The Evangelical Fellowship Canada).
Bukankah bagi umat Islam Yesus yang disebutkan sebagai Nabi Isa Almasih adalah hanya seorang nabi dan manusia biasa ? Namun dalam Alkitab Yesus adalah Allah yang melakukan inkarnasi ke dalam tubuh manusia melalui proses kelahiran manusia ?
Jadi jika cara pandang dalam melihat Yesus saja sudah berbeda bagaimana mungkin beberapa kalangan Gereja Injili ini dapat menyatakan bahwa Allah dalam Alkitab dan Allah umat muslim adalah satu ?
Sumber : wayoflife.org / graphe-ministry.org
Recent Comments