Anak Tuhan yang dilahirkan kembali, yang telah diselamatkan oleh iman di dalam Yesus Kristus, memiliki hak istimewa untuk memahami dan mempercayai Firman Tuhan, dan ini memberikan kesehatan mental yang baik di zaman ketidakpercayaan, skeptisisme, kebingungan, ketidakpastian, gejolak, ketakutan, kebohongan, fitnah, dan keragaman filosofi yang saling bertentangan ini.
Tentu saja, kesehatan mental yang baik tidak datang secara otomatis, bahkan untuk anak-anak Tuhan, hanya karena janji Tuhan tersedia bagi mereka. Janji-janji itu harus “dijadikan milik.” Saya harus menjadikannya milik saya dengan mempelajarinya, memahaminya dengan benar, merenungkannya, dan mempercayainya dalam menghadapi kesulitan. Dan saya harus tinggal di “tempat berkat” dengan berjalan di dalam terang, menaati Tuhan, dan mengakui dosa saya.
Berikut ini adalah contoh manfaat dari pandangan dunia alkitabiah:
Kemenangan atas ketakutan akan penghakiman
“Dan inilah kesaksian itu, yaitu Allah telah memberikan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup tersebut ada di dalam PutraNya. 12 Barangsiapa memiliki sang Putra, ia memiliki hidup. Barangsiapa tidak memiliki sang Putra Allah, ia tidak memiliki hidup” (1 Yoh. 5:11-12) [Semua kutipan Perjanjian Baru di artikel ini diambil dari terjemahan Indonesian Textus Receptus / ITR]. “Jadi apakah yang akan kita katakan tentang semua ini? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang melawan kita? Dia yang tidak menyayangkan PutraNya sendiri, melainkan telah menyerahkan Dia bagi kita semua, bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama dengan Dia? Siapakah yang akan melayangkan gugatan terhadap orang-orang pilihan Allah? Allah yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus yang mati, dan lebih lagi yang bangkit, yang juga ada di sebelah kanan Allah, yang juga sedang berdoa bagi kita?” (Roma 8:31-34).
Kemenangan atas rasa takut kehilangan keselamatan
“Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu, dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka, dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan tidak seorang pun akan merebut mereka dari tanganKu. BapaKu, yang telah memberikan mereka kepadaKu, lebih besar dari semua, dan tidak seorang pun dapat merebut mereka dari tangan BapaKu.” (Yoh. 10:27-29).
Kemenangan atas ketakutan akan zaman ini
“Berkatalah Daniel: “Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan! Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian” (Daniel 2:20-21). “Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: “Engkaulah Allahku!” Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku! ” (Mazmur 31:14-15).
Kemenangan atas ketakutan akan musuh
“Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah” (Mazmur 23:5).
Kemenangan atas ketakutan akan kekurangan
“TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku” (Mazmur 23:1).
Kemenangan atas ketakutan akan kesusahan dan kesengsaraan
“Dan bukan hanya itu saja, tetapi kita juga bermegah dalam berbagai kesusahan, karena tahu bahwa kesusahan menghasilkan ketekunan, dan ketekunan menghasilkan tahan uji, dan tahan uji menghasilkan pengharapan; dan pengharapan tidak mempermalukan, sebab kasih Allah telah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. 6 Sebab Kristus, ketika kita masih lemah, pada waktunya telah mati bagi kita orang-orang fasik” (Roma 5:3-6).
Kemenangan atas ketakutan akan penganiayaan
“Berbahagialah orang-orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya kerajaan surga. Berbahagialah kalian jika orang mencela dan menganiaya kalian, dan mengucapkan segala perkataan jahat, memfitnah kalian, oleh karena Aku. Bersukacitalah dan berbahagialah, karena upah kalian besar di surga. Sebab demikianlah mereka telah menganiaya nabi-nabi yang sebelum kalian” (Matius 5:10-12).
Kemenangan atas ketakutan di hari tua
“Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti” (Mazmur 37:25).
Kemenangan atas ketakutan akan kematian
“dan kami penuh keyakinan, dan kami terlebih suka untuk berpisah dari tubuh ini, dan berdiam pada Tuhan” (2 Korintus 5:8).
Kemenangan atas ketakutan pada umumnya
“Sebab Allah tidak memberikan kepada kita roh ketakutan, melainkan roh kekuatan dan kasih dan pikiran yang tertib” (2 Timotius 1:7).
Kemenangan atas kecemasan tentang hari ini
“Dan kita tahu bahwa segala sesuatu bekerja untuk kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Allah, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencanaNya” (Roma 8:28). “sambil menyerahkan semua kekhawatiran kalian kepada Dia, sebab Ia yang memelihara kalian” (1 Petrus 5:7). “Janganlah khawatir akan apapun juga, tetapi dalam segala sesuatu hendaklah permintaan-permintaan kalian disampaikan kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” (Filipi 4:6). “Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku” (Mazmur 138:3).
Kemenangan atas kecemasan tentang hari esok
“Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Oleh karena itu janganlah khawatir akan hari esok, sebab hari esok mengandung kekhawatirannya sendiri; cukuplah untuk sehari, kesusahan hari itu” (Matius 6:33-34).
Kemenangan atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab
“Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini” (Ulangan 29:29).
Kemenangan atas ketamakan
“Memang kesalehan yang disertai rasa cukup adalah keuntungan besar. 7 Sebab kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini, dan jelaslah juga bahwa kita tidak dapat membawa apa-apa keluar. Jadi asal ada makanan dan pakaian, marilah kita merasa cukup dengan hal-hal ini. Tetapi orang-orang yang ingin menjadi kaya jatuh ke dalam pencobaan dan jerat dan ke dalam banyak hawa nafsu yang bodoh dan mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam kehancuran dan kebinasaan. Sebab akar dari segala kejahatan ialah cinta uang, yang karena mengidamkannya, sebagian orang telah menyimpang dari iman, dan menikam diri sendiri dengan berbagai sengsara” (1 Timotius 6:6-10). “Hendaklah hidupmu bebas dari cinta akan uang dan cukupkanlah diri dengan apa yang ada padamu. Karena Ia telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. Sebab itu kita dapat dengan yakin berkata, Tuhan adalah Penolongku, dan aku tidak akan takut pada apa yang manusia dapat lakukan terhadap aku” (Ibrani 13:5-6).
Kemenangan atas serangan setan
“Sadarlah, berjaga-jagalah, sebab lawan kalian, si Iblis, berjalan keliling seperti singa yang mengaum-aum, mencari siapa yang dapat ia telan. Lawanlah dia dengan teguh dalam iman, dengan mengetahui bahwa penderitaan-penderitaan yang sama menimpa semua saudara kalian di dunia.” (1 Petrus 5:8- 9).
Kemenangan atas keresahan karena para pelaku kejahatan dan aktivitas serta konspirasi mereka
“Dari Daud. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau. Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri. Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi. Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah” (Mazmur 37:1-11).
Kemenangan atas kesepian
“Karena Ia telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5).
Kemenangan atas rasa bersalah karena kehidupan yang tidak menguntungkan dan tidak berbuah
“Sebab setiap orang yang mau menyelamatkan nyawanya, akan kehilangan nyawanya itu; tetapi setiap orang yang kehilangan nyawanya karena Aku, dia akan menyelamatkan nyawanya itu” (Lukas 9:24). “Tinggallah di dalam Aku, dan Aku di dalam kalian. Sama seperti ranting tidak dapat menghasilkan buah dari dirinya sendiri, jika ia tidak tinggal di dalam pokok anggur, demikianlah juga kalian tidak dapat, jika kalian tidak tinggal di dalam Aku. Aku adalah pokok anggur, kalian ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia akan menghasilkan banyak buah, sebab di luar Aku, kalian tidak dapat melakukan apa-apa” (Yohanes 15:4-5).
Kemenangan atas rasa bersalah karena dosa
“Jika kita mengatakan bahwa kita tidak memiliki dosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengakui dosa-dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni dosa-dosa kita, dan akan membersihkan kita dari segala ketidakbenaran. ” (1 Yohanes 1:8-9).
Kemenangan atas kesombongan dan kecemburuan
“Sebab siapakah Paulus, dan siapakah Apolos, selain dari pelayan-pelayan yang melalui mereka kalian telah percaya, sebagaimana juga telah Tuhan karuniakan kepada masing-masing orang? Aku telah menanam, Apolos telah menyiram, tetapi Allah yang telah memberi pertumbuhan. Jadi, yang menanam bukanlah apa-apa, dan yang menyiram juga bukan, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sendiri sesuai dengan pekerjaannya sendiri. Sebab kami adalah teman sekerja Allah, kalian adalah ladang Allah, bangunan Allah” (1 Korintus 3:5-9). “Melihat dia, Petrus berkata kepada Yesus: Tuhan, lalu bagaimana dengan dia? Kata Yesus kepadanya: Jika Aku ingin dia tetap tinggal sampai Aku datang, apa urusannya dengan kamu? Tetapi engkau, ikutlah Aku.” (Yohanes 21:21-22). “Sebab aku berkata, berdasarkan kasih karunia yang telah dikaruniakan kepadaku, kepada setiap orang di tengah kalian: janganlah memikirkan lebih dari apa yang patut dipikirkan, melainkan berpikirlah dalam penguasaan diri, sebagaimana Allah telah membagikan takaran iman kepada setiap orang.” (Roma 12:3).
Kemenangan atas imajinasi yang salah
“(sebab senjata-senjata perjuangan kami bukanlah kedagingan, melainkan berkuasa oleh Allah untuk meruntuhkan benteng-benteng), kami meruntuhkan rancangan-rancangan dan setiap kecongkakan yang meninggikan diri menentang pengenalan akan Allah, dan kami menawan setiap pikiran kepada ketaatan pada Kristus” (2 Korintus 10:4-5).
Kemenangan atas pikiran yang salah
“Selebihnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, jika sesuatu itu bajik dan jika sesuatu itu terpuji, pikirkanlah semuanya itu” (Filipi 4:8).
Kemenangan atas kekhawatiran tentang apa yang orang katakan tentang saya
“Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau. Karena hatimu tahu bahwa engkau juga telah kerapkali mengutuki orang-orang lain.” (Pengkhotbah 7:21-22).
Kemenangan atas mudah tersandung
“Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka” (Mazmur 119:165).
Deskripsi Alkitab tentang Keadaan Pikiran yang Buruk vs. Keadaan Pikiran yang Baik
“Siapakah orang yang bijak dan berpengertian di antara kalian? Baiklah ia menunjukkan perbuatan-perbuatannya melalui cara hidup yang baik dalam kelemahlembutan yang bijak. Tetapi jika kalian memiliki iri hati yang pahit dan perselisihan dalam hati kalian, janganlah kalian bermegah dan berdusta melawan kebenaran. Hikmat ini tidak turun dari atas, melainkan bersifat duniawi, alamiah, dari setan-setan. Sebab di mana ada iri hati dan perselisihan, di sana ada kekacauan dan segala jenis perilaku jahat. Tetapi hikmat yang dari atas pertama-tama adalah murni, kemudian membawa damai, lembut, dapat diajak bernalar, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah kebenaran ditaburkan dalam damai sejahtera untuk mereka yang mengadakan damai” (Yakobus 3:13-18).
Sumber:
https://graphe-ministry.org/articles/2022/09/pandangan-alkitabiah-tentang-dunia-dan-kesehatan-mental-yang-baik/
Recent Comments