Pernahkah saudara tertegun dengan hanya satu kata saja pada saat membaca Firman Tuhan, mungkin Anda akan mencarinya melalui buku konkordansi, atau secara online. Mungkin saudara mencari kata “pengharapan” atau “damai” atau “Tuhan” atau “hidup”. Tetapi bagaimana jika injil berada pada posisi sebagai kata depan atau preposisi. Ambillah kata “Tanpa” sebagai contoh. Injil adalah tentang Yesus Kristus. Apa yang akan terjadi jika Yesus Kristus dihilangkan dalam kehidupan kita?
- Tidak ada apa-apa Tanpa Tuhan
Tuhan yang menciptakan dunia dan segala yang terlihat di bumi “tanpa bentuk dan kosong” ( Kejadian 1:2) dan Dia berkata “segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yg telah dijadikan” (Yoh. 1:3). Dia menciptakan dan hidup dan memerintah “tanpa kecurangan” (Ulangan 32:4). Dia mengetahui dan mengawasi rencana manusia “tanpa menyelidiki” (Ayub 34:21-24). Dia menyelesaikan dan terus melakukan pekerjaan luar biasa “tanpa terhitung” (Ayub 5:9) bahkan semua yang dilakukan-Nya “tanpa kegagalan” (Yosua 3:10) dan suatu hari kelak, akan jelas bagi semua orang bahwa tidak ada sesuatupun yang Dia perbuat “tanpa alasan”’ (Yehezkiel 14:23).
- Semua Tanpa Alasan
Dia menciptakan kita dan memberi kita tiada henti bukti bahwa Dia berharga bagi hidup kita dan bagi kehidupan rohani kita, meninggalkan kita ‘tanpa alasan’ (Roma 1:20; Kisah Para Rasul 14:17). Akan tetapi kita semua telah berdosa, lelah dan telantar seperti domba yang tidak bergembala (Matius 9:36)
Isarel memberi korban binatang sebagai pengorbanan atas dosa “tidak bercela” (Kel. 12:5, Imamat 1:3, Bilangan 6:14, Yehezkiel 43: 22-23) akan tetapi itu semua hanyalah bayangan atas semua pengorbanan Yesus Kristus, yang adalah “tanpa cela atau dosa” (1 Pet. 1:19, Ibr. 9:14)
- Menyelamatkan Tanpa Penyesalan
Satu pribadi tanpa dosa, Yesus, mati untuk semua orang. Dia “tanpa cacat atau cela” memungkinkan kita “kudus dan tanpa cela” ( Efesus 5:27, Filipi 2:15, 2 Pet. 3:14). Tanpa iman tidak mungkin manusia berkenan kepada Allah ( Ibr. 11:6). Tetapi bagi orang yang percaya diselamatkan “tanpa penyesalan (2 kor. 7:10), kita menerima hidup dan pengampunan “tanpa membayar” ( Mat. 10:8). Walaupun kita berdosa, kita dipelihara dan dilindungi “tanpa membayar dan “tanpa harga” ( Yes. 55:1; Wah. 22:17). Tuhan menyelamatkan kita yang penuh dosa, kita diperbolehkan melayani-Nya, Allah yang Mahakudus “tanpa takut” ( Luk 1:74, Fil 1:14) dan pada akhirnya Dia memberikan kita Roh kudus “tanpa batas” ( Yoh 3:34 ), dengan demikian kita adalah kepunyaan-Nya ( Kol 2:11).
Sekarang dengan kekuatan-Nya, kita beritakan kabar baik ini ke seluruh dunia dan “tanpa rintangan” ( Kisah 28:31) sadar bahwa tidak akan ada yang dapat diselamatkan “tanpa seseorang yang mengabarkan” ( Roma 10:14). Dengan Kristus sebagai harta kita, kita sekarang hidup “tanpa kekurangan” (Ulangan 8:9), dan tidak ada malapetaka (Ams. 1:33). Kita menolak Tuhan, tidak memberikan-Nya penghormatan atau berterimakasih seperti seharusnya. Kita berkelana di dalam duniaNya “tanpa pengetahuan” (Yeremia 51:17), dan “tanpa akal” ( Hosea 7:11). Kita percaya diri dalam membandingkan diri kita dengan orang lain dan membuktikan bahwa kita “tanpa pengertian” ( Mat. 15:16; Hosea 4:14). Kita merancang kehidupan tanpa referensi Tuhan dan Firman-Nya ( Yes 30:2
- Kematian Tanpa akhir
Dan akhirnya kita menemukan diri kita “tanpa Tuhan” ( Efesus 2:12, 2 Taw 15:3 ) rakyat “tanpa raja” (Hosea 3:4). Tanpa penglihatan untuk kehidupan kita (Mikha 3:6) kita meraba-raba “tanpa harapan” dalam kegelapan “tanpa cahaya” (Ayub 12:25). Kita mengering “seperti kebun “tanpa air” (Yes 1:30). Dosa kita meninggalkan kita “tanpa dasar” (Lukas 6:49) oleh hidup dan masa depan kita. Pemberontakan kita akan menyebabkan kita meninggalkan kota Tuhan, rumah-Nya kosong “tanpa penghuni” ( Yes 6:11). Tuhan terlihat pada harga diri dan tantangan dari apa yang Dia buat “bangsa yang tidak berakal budi” (Yes 27:11) dan karena Dia menghormati nama-Nya, Dia merespon “tanpa belas kasihan” (Yer 20:16) dan “tanpa ampun” (Ratapan 2:2). Dan dosa kita membawa pada kematian “Tanpa akhir” (Nahum 3:3)
- ada satu pribadi Tanpa dosa
Akan tetapi Tuhan tidak meninggalkan kita “tanpa seorang Penebus” ( Ruth 4:14). Untuk orang-orang yang tanpa pengharapan, Tuhan mengirim anak-Nya, Yesus juga dicobai seperti halnya kita “tanpa melakukan dosa” (Ibr. 4:15). Dia datang karena “tanpa pertumpahan darah tidak akan ada pengampunan” (Ibr. 9:22).
- Kemenangan Tanpa Menyombongkan
Jadi, percayalah kepada Tuhan dengan seluruh hidupmu “tanpa ragu” (Maz 26:1) ketika orang menentangmu “tanpa henti” (Maz. 35:15) dan “tanpa sebab” (Maz. 109:3). Ketika kesulitan datang “tanpa henti” (Ratapan 3:49) kita berpegang teguh pada pengharapan “tanpa ragu” (Ibr. 10:23) dan memikul semuanya “tanpa mengeluh” (Filipi 2:14). Mengetahui bahwa kita diselamatkan, kita mengejar “tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan” (Ibr 12:14). Apapun yang kita lakukan kita bergantung kepada Tuhan, selalu berdoa “tanpa henti” (1 Tes 5:17). segala yang kita punya berasal dari Kristus, jadi kita hidup dan bernapas dan bekerja “Tanpa menyombongkan diri” (1 kor 1:31) dan tanpa menyia-nyiakan kebenaran pengampunan dan kesetiaan, itulah yang menyenangkan Tuhan (Mat 23:23, Lukas 11:42)
Tanpa adanya Injil, tidak ada pengharapan, sungguh Firman Tuhan sangat berharga, setiap katanya.
By Marshal Segal
Marshall Segal (@MarshallSegal) is executive assistant to John Piper, a graduate of Bethlehem College & Seminary in Minneapolis, and regularly writes on the topics ofsingleness and dating.
Recent Comments