Pengkhotbah itu baru saja membuat point pertamanya ketika para penjaga penjara menerobos masuk, mencengkeram dia dan membanting semua orang lainnya ke lantai.
“Kamu tahu berkhotbah dilarang,” salah satu dari mereka berteriak. “Sekarang kamu akan menerima hukumannya.” Para penjaga yang besar dan kuat menyeret dia keluar sel hingga di sepanjang lorong. Para tahanan yang lain tahu bahwa para penjaga Komunis Eropa Timur sedang membawa teman mereka ke “ruang pemukulan”. Mereka mendengar pintu dari ruangan yang mengerikan itu terbanting dan teriakan – teriakan para penjaga yang dengan kejam memukuli teman mereka.
Hampir sejam telah berlalu sebelum para penjaga membuka pintu sel dan mendorong orang yang tadi berkhotbah. Para tahanan yang lain melihat pakaiannya sekarang berlumuran darah dan wajahnya bengkak karena memar. Ia memandang pada teman-teman satu selnya tampak seperti mengabsen.
“Sekarang, saudara-saudaraku,” dia berkata, “Sampai di mana kita tadi sebelum terinterupsi?” Dan khotbah itu berlanjut. Orang-orang Kristen di dalam penjara tahu harga yang harus mereka bayar untuk menyampaikan sebuah khotbah, dan meskipun demikian banyak yang berkhotbah, beberapa dengan tidak memiliki persiapan theologis atau pengalaman pelayanan, berkhotbah dengan penuh semangat dan fasih di dalam penjara.
“Sudah disepakati,” tulis salah seorang tahanan kemudian. “Kami berkhotbah, dan mereka memukul. Kami bahagia berkhotbah, dan mereka bahagia memukuli jadi semua orang bahagia.”
Di dalam sebuah dunia di mana sebuah kontrak tak lagi mengikat, sebuah keluarga bisa mencair dan bercerai, orang-orang Kristen harus menekankan kembali arti dari komitmen dengan segala upaya. Apa nilainya sebuah janji jika hal tersebut tidak berarti apa-apa? Bagaimanapun juga, konsekuensi dari komitmen kita kepada Kristus tidaklah murah. Bisa saja senilai kesempatan untuk sukses sesuai dengan standar-standar dunia. Bisa juga senilai teman-teman dan popularitas kita. Bahkan bisa juga seharga dengan keluarga kita. Kemanan kita. Dan bagi beberapa, bahkan hidup kita. Komitmen harus memiliki sebuah harga. Para tahanan mengerti hal itu dengan baik. Namun hadiah Kristus adalah juga bagian dari tawaran. Apakah engkau memegang teguh kesepakatanmu ?
Baca juga kisah martir lainnya yang berjudul “Sadrakh, Mesakh & Abednego Dari Babilonia“.
Recent Comments