Perkenankan saya memperkenalkan Anda dengan seorang wanita bernama Sarah, yang sudah menerima Kristus sejak kecil dan berusaha hidup bersama Tuhan sejak itu. Namun, meskipun ia setia pergi ke gereja dan melayani Tuhan dengan berbagai cara, ada suatu masalah yang menahan langkahnya selama 20 tahun ini. Suatu dosa yang tampaknya benar-benar tak bisa dikendalikan. Setiap pagi, ia akan memulai harinya dengan berjanji tidak akan menyerah kepada pencobaan. Namun malamnya, ia akan kembali menghadap Tuhan dengan rasa malu dan mengakui kegagalannya. Pikiran ini terus berkecamuk di kepalanya: Mengapa aku tak bisa mengatasinya? Ada apa dengan diriku? Kurasa kehidupan Kristen mestinya tidak seperti ini.
Situasi seperti ini sering dialami orang percaya, bahkan mungkin sebagian besar orang percaya mengalaminya. Sarah benar dalam satu hal: Yang seperti ini bukanlah kehidupan yang Tuhan inginkan dari kita. “Aku telah disalibkan dengan Kristus,” tulis rasul Paulus. “Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Galatia 2:19-20). Mungkin Anda pernah mendengar ayat ini, atau bahkan Anda sudah menghafalnya. Namun, apakah Anda sedang menghidupinya? Karena ayat ini merupakan kunci untuk mengalami kehidupan Kristen yang berbuah, kita perlu memikirkan bagaimana menerapkan konsep ini dalam kehidupan nyata.
Apa artinya disalibkan dengan Kristus?
Sebelum menerima Kristus sebagai Juru Selamat, setiap kita dikuasai oleh sifat dosa, yang kita warisi dari Adam. Namun, ketika Kristus masuk ke dalam hidup kita, kuasa dosa atas kita sudah dipatahkan. Sekalipun tubuh dan diri kita masih sama, Yesus kini hidup di dalam kita melalui Roh Kudus. Apa yang tidak dapat kita lakukan dengan kekuatan kita sendiri, dapat Dia lakukan di dalam kita jika kita menyerahkan diri kepada-Nya (Roma 8:3-4). Kemenangan atas dosa diperoleh bukan dengan berusaha lebih keras, tetapi dengan membiarkan kuasa kebangkitan Kristus mengalir di dalam dan melalui hidup kita.
Apa yang terjadi jika Anda menekuni hidup yang disalibkan?
Saya sungguh percaya bahwa identifikasi kita sebagai orang yang sudah mati dan dibangkitkan dengan Yesus adalah jawaban bagi setiap pergumulan yang kita hadapi. Ketika Anda sungguh-sungguh menerima dengan iman bahwa Kristus hidup di dalam Anda, setiap aspek hidup Anda akan berubah. Komitmen baru kepada Allah. Begitu kita menjadi orang percaya, hidup ini semuanya bukan lagi tentang kita – minat kita, kesukaan kita, keinginan kita. Yesuslah yang sekarang menjadi Tuhan kita.
Meskipun kita seringkali menolak gagasan untuk menyerahkan kendali, menyerahkan kehendak kita kepada Tuhan adalah satu keputusan paling memerdekakan yang pernah kita buat, karena Allah akan memikul tanggung jawab penuh atas segala keperluan kita jika kita mentaatiNya. Siapa lagi yang dapat menangani semua itu dengan lebih baik selain Dia? Sandaran yang teguh. Jika kita membiarkan Kristus memerintah di dalam hidup kita, cara kita menangani tekanan hidup sehari-hari akan berubah. Sekalipun Tuhan mungkin mengizinkan kesulitan terus terjadi, Dia tidak pernah menghendaki kita dihancurkan olehnya
Dalam sebuah buklet berjudul They Found the Secret, saya menemukan contoh yang indah tentang bagaimana Hudson Taylor, seorang misionaris ke China, mengalami perubahan hidup ketika ia membiarkan Kristus menanggung bebannya. Sebelumnya ia merasa sangat tertekan dengan segala persoalan dan tanggung jawab misi, sehingga surat-surat yang dikirimkannya ke kampung halaman pun dipenuhi kekalahan. Namun, seorang sahabat misionaris membalas suratnya dengan sebuah pertanyaan yang mengembalikan segala sesuatu pada proporsinya: Apakah Yesus khawatir dengan semua ini? Sahabat itu menyadarkan Taylor bahwa, jika hidup seseorang sudah menjadi milik Kristus, tak ada alasan lagi bagi orang percaya itu untuk khawatir, karena tidak ada masalah yang terlalu besar bagi Kristus untuk ditangani. Ketika Taylor merenungkan perkataan ini dan membiarkan Kristus hidup di dalamnya, ia pun berubah. Sekalipun situasi-situasi sulit masih menerpanya, ia kini tidak lagi menanggapinya dengan kecemasan dan stres, melainkan dengan percaya kepada Tuhan dan berserah kepada-Nya.
Barangkali, cara yang baik untuk mengetahui apakah Anda sedang membiarkan Kristus hidup di dalam Anda adalah dengan menilai cara Anda menghadapi tekanan. Tidakkah Anda pikir Yesus tahu cara menghadapi kehidupan di dunia ini dengan segala tekanan dan tanggung jawabnya? Tentu saja (Ibrani 4:15-16). Itulah sebabnya Dia memanggil kita untuk datang kepada-Nya dan memikul kuk-Nya agar kita mendapatkan ketenangan bagi jiwa kita (Matius 11:29). Ingat, damai sejahtera Anda tidak tergantung pada situasi. Karena Roh Kudus tinggal di dalam diri setiap orang percaya, damai sejahtera itu dapat menjadi milik Anda setiap kali Anda memilih menerimanya dengan iman (Galatia 5:22-23).
Lima Manfaat Hidup yang Disalibkan:
Posisi kita di dalam Kristus: Sebagai orang percaya, kita sudah mati bagi dosa (Roma 6:2).Manusia lama kita sudah disalibkan dengan Yesus (Roma 6:6).Kita bukan lagi hamba dosa (Roma 6:6).Orang-orang milik Kristus telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya (Galatia 5:24).Kita telah mati dan hidup kita tersembunyi bersama dengan Kristus (Kolose 3:3). Kita telah dibangkitkan untuk hidup dalam hidup yang baru (Roma 6:4).
Kuasa kebangkitan. Orang-orang yang mengambil bagian dalam hidup yang disalibkan akan mengalami dinamika hidup yang baru. Kuasa Kristus yang mahakuasa mengalir ke atas umat-Nya sehingga mereka dapat memenuhi panggilan yang diberikan kepada mereka. Entah tugas panggilan itu tampak biasa saja atau sangat penting, Dia akan memberi kekuatan kepada kita untuk menunaikannya serta menunjukkan sikap yang baik dalam prosesnya. Sayangnya, kita seringkali lebih bergantung pada pemahaman, kemampuan dan pengalaman kita sendiri daripada bersandar kepada-Nya. Padahal segala sesuatu yang dicapai dengan kekuatan kita sendiri tak berarti apa-apa dalam kekekalan. Setiap kali Anda berpikir Anda dapat menangani suatu pekerjaan, Anda seharusnya bersikap rendah hati dan bersandar pada Tuhan. Dan jika tugas panggilan yang diberikan kepada Anda tampaknya terlalu besar, melangkahlah dengan iman: mintalah Tuhan berkarya melalui Anda dan percayalah bahwa Dia akan melakukannya.
Kemenangan atas dosa. Kuasa kebangkitan Kristus adalah kuasa yang paling ampuh dalam membebaskan kita dari perbudakan dosa dan kebiasaan-kebiasaan merusak. Setiap kali kita sebagai orang percaya terperangkap oleh tipuan Iblis dan menyerah kepada godaannya, satu-satunya jalan untuk terlepas adalah melalui hidup yang disalibkan – ketika kita memikul salib dan menyangkal diri (Matius 16:24).
Kesadaran bahwa Anda berjalan bersama Allah Yang Mahakuasa itu penting sekali. Tidak ada serangan Iblis yang tak dapat dipatahkan Yesus. Dengan memilih membiarkan Dia menangani cobaan itu, Anda akan mengalami kemenangan-Nya. Tetapi berusaha berperang dengan kekuatan sendiri hanya akan menghasilkan kegagalan. Setiap kita pasti hancur dan hangus jika bersandar pada usaha sendiri. Namun jika Anda bersandar pada Kristus, Dia akan bergegas dengan kuasa supernatural-Nya dan memberi kemenangan atas pencobaan apa pun yang sedang Anda hadapi.
Kestabilan dalam kehidupan Kristen. Meskipun kehidupan dipenuhi dengan keadaan pasang surut, orang percaya tidak perlu hidup jungkat-jungkit di antara kemenangan dan kekalahan. Jika kita membiarkan Kristus hidup di dalam kita, jiwa kita tidak diatur oleh situasi luar, tetapi oleh Dia yang tinggal di dalam kita. Jika Anda menjalani kehidupan yang dikehendaki Yesus, Dia akan memberi Anda kestabilan yang mengatasi segala situasi.
Bagaimana saya menekuni hidup yang disalibkan?
Secara posisi, ada dua aspek dalam identifikasi kita sebagai orang yang sudah mati dan dibangkitkan dengan Kristus: 1) kita sudah mati bagi dosa; dan 2) kita sudah dibangkitkan ke dalam hidup yang baru. Namun, dalam pengalaman nyata, kebenaran ini tergantung pada kerja sama kita dengan Kristus untuk mewujudkannya.
Memikul salib setiap hari. Menekuni hidup yang disalibkan bukanlah keputusan sekali seumur hidup, tetapi merupakan proses yang terus-menerus dalam memikul salib setiap hari dan mengikut Yesus (Lukas 9:23). Menit demi menit, Anda harus memilih jalan sulit tetapi menyucikan ini dengan mentaati Dia.
Mengakui ketidakmampuan diri. Orang percaya yang sudah menyerahkan diri kepada Yesus menyadari bahwa mereka tidak dapat berjalan sendiri meniti kehidupan yang disalibkan. Segala usaha kita untuk berubah, untuk memperbaharui dan meningkatkan diri hanyalah akan menghasilkan kegagalan. Hal ini karena manusia lama tidak pernah bisa diperbaiki. Solusinya hanyalah dengan menyalibkannya dan membiarkan Kristus hidup di dalam kita. Dialah satu-satunya harapan kita untuk hidup berkemenangan dan berbuah banyak.
Meminta Tuhan mengatasi bagian-bagian yang terus-menerus mengalami kekalahan. Kebiasaan atau perbuatan apa yang masih membelenggu Anda? Allah mau Anda mengalami kemenangan, dan Dia sudah memberikan segala yang Anda perlukan untuk merdeka dalam Kristus. Jika Anda masih bergumul dengan hal tertentu, panjatkanlah doa berikut ini dan lihatlah apa yang akan Allah lakukan dalam hidup Anda: “Bapa, dengan otoritas Firman-Mu, aku telah disalibkan dengan Kristus dan dibangkitkan dalam hidup yang baru. Aku menerima kebenaran ini dengan iman, dan hari ini aku memilih untuk mati bagi dosa yang telah membelengguku ini. Kini kuasa dosa sudah dipatahkan dan tak lagi berkuasa atas diriku. Hari ini aku akan membiarkan Putra-Mu menangani bagian yang masih
dikalahkan ini. Dengan iman aku akan menjalankan kehidupan dan kuasa yang diberikan kepadaku dalam Kristus Yesus.”
Ps. Dr. Charles Stanley adalah President In Touch Ministry, Gembala Gereja Baptis Pertama di Atlanta, Georgia, USA, Penulis lebih dari 30 judul buku terlaris di dunia, yang banyak memenangkan penghargaan, dan terpilih sebagai Hamba Tuhan yg paling berpengaruh di Amerika Serikat dalam dua dekade ini)