Seringkali obrolan di antara kaum wanita jika menyangkut tentang teologi sedikit yang tertarik. Beda halnya jika itu adalah obrolan tentang rumah tangga, pernikahan atau cara mengasuh anak. Mengapa demikian? Banyak yang berkomentar seperti: “saya tidak terlalu pintar”, “kaum pria lebih cocok bicara tentang teologi atau saya tidak perlu belajar teologi, saya cukup membaca Alkitab saja.”
Akan tetapi kebenarannya adalah tidak ada siapapun yang bisa mengenal Tuhan dengan benar jika menggunakan cara sendiri. Tuhan menyatakan diri-Nya kepada yang berdosa, karena itulah kita mengenal Dia. Menyerahkan belajar teologi kepada kaum pria saja sama halnya berkata “Tidak kepada makan malam yang indah yang disiapkan oleh koki handal, hanya membolehkan semua para tamu untuk memakannya.”
Membaca Alkitab adalah upaya untuk belajar teologi. Tidak mungkin membaca Alkitab tanpa teologi. Pada akhirnya adalah tidak mungkin bagi orang Kristen untuk mengabaikan teologi (belajar tentang Tuhan) dan bertumbuh dalam iman. Tentu kita butuh buku tentang pernikahan dan lainnya, hanya saja kita lebih membutuhkan teologi di dalam dan sekitar atas setiap yang kita lakukan. Berikut adalah alasannya :
1. Untuk Mengenal Allah
Banyak pelayanan wanita dan buku yang berfokus pada “kehidupan praktis orang kristen” yang sangat sering memisahkan dari doktrin yang memberi pedoman dan aturan daripada panduan dan keselamatan. Kita diciptakan dan diselamatkan untuk mengenal Allah. Inilah inti dari kehidupan kekal (Yoh 17:3) Kita adalah anak-anak Allah, diangkat-Nya menjadi keluarga kerajaanNya. Bukankah sangat masuk akal agar kita mengenal Bapa kita dengan sebaik mungkin yang kita bisa? Rasul Petrus berkata agar kita bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Allah (2 Pet 3:18) Apakah anda ingin mengenal-Nya? Kalau demikian anda harus belajar teologi.
2. Untuk Mengatasi Kesukaran dalam Kehidupan
Kehidupan yang praktis melenceng dari teologi, entah kita menyadarinya atau tidak. Hal ini adalah benar tentang bagaimana kita menghadapi hari-hari yang sulit. Bagaimana kita berpikir dan merespon apabila anak-anak kita terlibat dalam perselisihan atau tidak mematuhi kita, adalah dipengaruhi langsung oleh apa yang kita percayai tentang Tuhan. Bagaimana berinteraksi dalam pernikahan, menghadapi kesulitan keuangan, penyakit, tragedi, secara langsung mengalir dari teologi. Apakah Tuhan ada dalam kegelapan ini? Apakah Dia mempunyai rencana? Apakah Tuhan masih mengasihi? Apakah Tuhan marah? Masihkah Tuhan yang memegang kendali? Apa maksud Tuhan terhadap semua ini? Ini semua adalah teologi.
3. Untuk Memberikan Jawaban Atas Apa Yang Kita Percayai
Kita diberitahu di dalam 1 Petrus 3:15 bahwa kita harus siap selalu dapat memberikan pertanggunganjawab atas apa yang kita percayai. Tanpa teologi kita tidak akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan besar menyangkut tentang kehidupan, kematian, penderitaan dan tujuan dari pandangan Alkitab. Hal-hal tersebut di atas adalah pertanyaan teologi. Kita tidak dapat membagikan Injil terpisah dari teologi. Memberitahu orang tentang Yesus adalah percakapan tentang teologi, di mana kita dipanggil sebagai saksi bagi Juruselamat yang sudah bangkit dan kita menjadi bagian orang yang menyatakan kemuliaan Allah.
4. Untuk Mematuhi Firman Tuhan
Kita dipanggil untuk mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, segenap jiwa dan akal budi (Yer 9:23,24 ; Mat 22:37), bahwa mengasihi Tuhan dengan segenap akal budi kita harus tau siapa Dia dan apa yang telah dilakukan-Nya. Semakin dalam belajar tentang karakter-Nya semakin dalam kita mengasihi-Nya. Hati yang dingin biasanya karena kurang mengerti terhadap segala hal yang berhubungan dengan Tuhan.
5. Untuk Memperkuat Ibadah
Bagaimana mungkin kita menyembah Tuhan jika kita tidak mengenal Dia. Tidak mungkin juga kita bernyanyi tentang kebaikan-Nya jika kita tidak tau siapakah Tuhan itu. Di dalam persekutuan atau pribadi, semakin belajar teologi semakin kita memuja Dia. Kita dipanggil untuk menyembah Tuhan dalam Roh dan kebenaran (Yoh 4:24).
6. Untuk Menjadikan Kita Rendah Hati
Harga diri dapat membuat kita berpikir bahwa kita dapat melakukan segalanya, tetapi dengan semakin kita belajar mengenal Tuhan, semakin kita sadar bahwa betapa besarnya Dia dan betapa kecilnya kita, Batapa Dia suci dan bernodanya kita, betapa Tuhan itu baik, lembut dan sempurna dibandingkan kita yang picik, mudah marah dan tidak sabar. Teologi menjadikan wanita rendah hati jika tidak, beararti ada yang salah dengannya.
Teologi sangatlah penting dan sangat praktis. Teologi menentukan cara hidup anda di dunia ini. Teologi menjadi pendorong dari belakang untuk kesalehan hidup anda. Anda lebih mudah untuk bersyukur. Dan dari semuanya itu, teologi akan memperlihatkan kebesaran Tuhan dan kekudusan Tuhan yang telah menciptakan kita dan memelihara kita (baca juga: http://www.kristenalkitabiah.com/apakah-teologi-itu/).
Diterjemahkan oleh ibu Petty pardede dari Judul asli: 6 Reasons Women Should Study Theology.