USA Today : Gereja Katolik Berperan Dalam KJV

Sebuah laporan dari USA Today dalam sebuah pertunjukan Alkitab keliling membuat klaim yang sangat luar biasa bahwa Gereja Roma Katolik memainkan peran yang penting dalam munculnya King James Bible. Pertunjukan itu, yang disebut Passages, akan diluncurkan di Vatican pada bulan Oktober.

“Pengumuman tersebut dilakukan di Kedutaan Vatikan untuk menggarisbawahi kontribusi Katolik terhadap teks Inggris yang paling dicintai sepanjang masa, KJV 1611, yang mengambil 80% gaya bahasanya yang agung dari terjemahan yang terdahulu yang dibuat oleh seorang imam Katolik” (“New Museum to Use Science to Tell Bible’s History,” USA Today, 8 April 2011).

Yang lupa disebut oleh wartawan tersebut adalah peran Roma yang paling signifikan dalam proyek tersebut, yaitu membakar hidup-hidup “imam Katolik” yang disebut itu dalam suatu pertunjukan umum di Vilvoorde, Belgium. “Imam” yang dimaksud adalah William Tyndale, yang mempublikasikan Alkitab Inggris pertama yang dicetak dan Alkitab Inggris pertama yang diterjemahkan langsung dari bahasa Yunani dan Ibrani. Walaupun dia adalah seorang imam Katolik yang ditahbiskan, dia telah menolak gereja Roma Katolik dan kesesatan-kesesatannya dan menyebut Paus sebagai Antikristus. Dalam tulisannya The Practice of Prelates, Tyndale menggambarkan sang paus sebagai suatu tanaman jalar beracun yang memanjati sebuah pohon dan lambat laun menyerap kekuatan inangnya dan membunuhnya, menekankan bahwa inilah yang dilakukan oleh sang paus terhadap Inggris dan setiap negara lain yang masuk dalam genggamannya. Tyndale menyebut Roma Katolik sebagai “sebuah sarang burung yang najis.”

Tyndale juga dengan berani melanggar hukum Roma yang melarang penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa umat sehari-hari tanpa izin gereja. Ketika Perjanjian Baru Tyndale diselundupkan masuk ke Inggris (karena otoritas Roma Katolik di sana melarang distribusinya), sejumlah besar disita dan dibakar, mulai dari tahun 1526. Hingga tahun 1528, penjara penuh dengan orang-orang yang “kejahatannya” adalah membaca Perjanjian Baru dalam bahasa Inggris, dan pada tahun 1529 Thomas Hitton menjadi yang pertama dari sederetan panjang orang percaya yang dibakar di tiang karena memiliki Alkitab Tyndale. (Orang-orang lain sudah banyak yang dibakar karena memiliki Alkitab Wycliffe).

Pada Mei 1535, Tyndale ditangkap karena “kesesatan-kesesatan”nya dan karena keberaniannya melanggar hukum Paus. Setelah dipenjara hampir satu setengah tahun di penjara yang dingin dan gelap di kastil Vilvoorde, William Tyndale akhirnya dibawa keluar ke lapangan umum, dicekik, dan tubuhnya dibakar. Otoritas Roma Katolik juga membakar John Rogers, penerjemah dari Alkitab Matthew, satu lagi pendahulu King James 1611.

Lebih lanjut lagi, Alkitab Geneva, yang adalah Alkitab Inggris paling populer sebelum KJV, diterbitkan di Geneva, Switzerland, bukan di Inggris karena alasan sederhana yaitu Ratu Inggris waktu itu Mary, seorang Katolik, melancarkan penganiayaan yang sedemikian kejam terhadap orang-orang yang percaya Alkitab sehingga banyak yang lari ke Geneva. Kembali ke masa sebelum Tyndale, yaitu Alkitab Inggris pertama, jangan lupa bahwa Gereja Roma Katolik mengutuk John Wycliffe karena “kesesatan” menerjemahkan Alkitab Inggris dan sedemikian membenci dia sehingga mereka menggali kembali tulang-tulangnya dan membakarnya 44 tahun setelah kematiannya.

Ya, Gereja Roma Katolik memang memainkan peran yang sangat penting dalam Alkitab-Alkitab bahasa Inggris sebelum King James, dan jangan pernah kita lupakan!

*Saat sebuah sejarah diceritakan dan terdapat nilai – nilai negatif, akan sangat mungkin muncul pertentangan terutama dari kalangan yang membela sang tokoh yang berbuat buruk. Namun, seorang yang berpikir dengan hati yang bersih dan objektif akan dapat melihat segala sesuatu dengan pandangan yang positif dan berguna bagi dirinya.

Sumber : Graphe Ministry / Way of Life

Read Previous

Gereja Protestan Beijing Digusur Pemerintah Cina

Read Next

Dua Penyamun Satu Yesus