Berulang kali Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa dosa yang disimpan atau di sembunyikan dari orang lain adalah sama bersalahnya dengan melakukan dosa itu sendiri dan hal tersebut menunjukkan karakter yang tidak beriman (baca Matius 5 : 21 -30). Orang Kristen janganlah berpikir bahwa dosa yang tersembunyi dianggap tidak serius daripada dosa yang terlihat.
Berikut ini ada 3 alasan dosa yang tersembunyi adalah perbuatan yang harus dijauhi dan ditinggalkan :
1. Karena Allah melihat hati
Firman Tuhan berkata “bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang di depan mata tetapi Tuhan melihat hati” (1 Sam 16:7). Tidak ada dosa bahkan kutukan dalam hati atau pikiran jahat yang dapat disembunyikan dari Tuhan.
Alkitab menyatakan bahwa suatu hari Tuhan akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati (Roma 2:16)”. “Karena Allah akan membawa setiap perbuatan kepengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat” (Pengkhotbah 12:5).
Tidak hanya itu, dosa yang tersembunyi tidak akan jadi rahasia lagi. “Ia akan menerangi juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan” (1 Korintus 4:5). “Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah” (Lukas 12:2-3). Bagi setiap orang yang merasa dapat menutupi dosa dengan rasa malu. Mereka menyembunyikan dosa mereka, akan disingkapkan dalam Takhta Allah sehingga mereka mendapat malu yang luar biasa.
Adalah bodoh jika kita berpikir kita dapat mengurangi dosa dengan menyembunyikannya. Adalah lebih bodoh mengatakan pada diri kita jika kita merasa lebih baik dari yang lain karena kita berdosa hanya kita yang tahu, dibandingkan dosa orang lain yang diketahui oleh publik. Dan yang paling bodoh adalah jika kita meyakinkan diri bahwa kita dapat lari dari dosa dengan menyembunyikannya dari hadapan orang. “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung” (Amsal 28:13)
Semua dosa adalah penghinaan melawan kesucian Allah, baik dilakukan di muka umum atau diam-diam. Dan Allah yang melihat bahkan rahasia yang paling dalam di hati, dapat melihat dosa kita dengan jelas, tidak peduli seberapa pintar kita menutupinya.
2. Karena dosa di dalam pikiran adalah buah atas kerusakan moral yang menghasilkan perbuatan-perbuatan dosa.
Ketika Yesus mengatakan kebencian membawa kesalahan yang sama seperti halnya pembunuhan dan nafsu adalah sama dekatnya dengan perzinahan. Yesus tidak bermaksud bahwa tidak ada perbedaan dalam tingkatan antara dosa yang berada dalam pikiran dengan dosa yang sudah diperbuat. Alkitab tidak mengajarkan bahwa semua dosa adalah sama jahatnya. Alkitab dengan sederhana mengajarkan ini. Sebagai contoh ketika Alkitab memberitahu kita bahwa dosa Yudas adalah lebih besar dari dosa Pilatus (Yoh. 19:11).
Melalui khotbah di bukit, Yesus menunjukkan bahwa rasa marah muncul berasal dari moral jahat yang sama akan halnya pembunuhan dan orang yang penuh nafsu adalah karakter cacat yang sama dengan pezinah. Terlebih lagi, orang yang terikat di dalam pikiran penuh dosa adalah bersalah atas pelanggaran aturan moral yang sama dengan orang yang melakukan pembunuhan dan perzinahan. Dengan kata lain, dosa yang tersembunyi di hati secara moral, serupa atas perbuatan-perbuatan jahat, walaupun dosa mereka tingkatannya lebih rendah.
Orang yang penuh nafsu dalam pikiran dan hatinya tidak mempunyai hak untuk merasa bahwa secara moral mereka lebih tinggi dari seorang pezinah. Fakta bahwa seorang tersebut menuruti kemauannya terhadap nafsu menunjukkan bahwa dia dapat berkelakuan jahat / asusila.
3. Karena dosa yang tersembunyi adalah bentuk dosa yang penuh kemunafikan.
Orang yang menyimpan dosanya, sebenarnya memperkuat kesalahan mereka sebab mereka menambah dosa kemunafikan atas pelanggaran tersebut. Kemunafikan menghasilkan jenis kelemahan dari kesalahan, kerena sesuai definisinya kemunafikan adalah menyembunyikan dosa. Dan yang dapat menolong kita dari kemunafikan ini adalah dengan tidak menutupi kesalahan tersebut dengan cara melakukan pengakuan yang tulus dan jujur. Itulah mengapa Yesus berkata bahwa kemunafikan sebagai “ragi orang Farisi” (Lukas 21:1).
Kemunafikan juga bekerja secara langsung melawan hati nurani. Tidak mungkin seseorang menjadi munafik tanpa melawan hati nurani. Sehingga kemunafikan menjadi tidak dapat dihindari, akan semakin busuk, karakter menjadi rusak dan dosa terus menerus akan disembunyikan. Kemunafikan itu membentuk jaringannya sendiri, seperti ragi. Berhati-hatilah terhadap ragi yang demikian. “sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri, demikianlah ia” (Amsal 23:7a).
Judul Asli: Nothing Safe About Secret Sin
Sumber: www.gty.org
Diterjemahkan oleh Petty Pardede