Perubahan Cara Ibadah

Dari semua poin theologi dan doktrin kekristenan, hal berikut adalah yang terpenting untuk dipahami karena tanpa memahaminya, seseorang tidak akan bisa mengerti berbagai doktrin di zaman Perjanjian Baru. Untuk memahami seluruh kebenaran alkitabiah seseorang harus memahami perubahan sistem ibadah Simbolistik, Ritualistik dan Jasmaniah (SRJ) zaman Perjanjian Lama ke sistem ibadah Hakekat Rohani dalam Kebenaran (HRK) Perjanjian Baru.

Ibadah Simbolistik Perjanjian Lama, Dari Adam Sampai Musa

Sejak manusia jatuh kedalam dosa, manusia tidak bisa menghampiri Allah yang maha suci, atau memasuki Sorga yang maha suci. Tubuh manusia yang terbuat dari tanah akan mati, dan agar roh dan jiwanya bisa kembali kepada Allah, maka akan dibuatkan tubuh baru yang mulia yang bertahan abadi, untuk itu dosa manusia harus diselesaikan. Dan cara menyelesaikan dosa hanya satu, yaitu MELALUI PENGHUKUMAN. 

Karena kasih Allah, maka Allah berjanji akan kirim Juruselamat yang akan menggantikan manusia menerima penghukuman. Namun sebelum kedatanganNya, lakukanlah IBADAH SIMBOLIK yaitu menyembelih domba di atas mezbah. Domba yang disembelih adalah korban untuk manusia yang berdosa. Ini adalah ibadah SIMBOLIK yang paling sederhana.

Sumber gambar: Wikipedia

Penyembelihan domba korban akan berlangsung dari Adam sampai Anak Domba Allah yang menghapus dosa manusia tiba. Dari Adam sampai Musa setiap ayah berposisi sebagai imam bagi keluarganya dan ia harus memastikan anak-anaknya mengerti kebenaran serta selamat, seperti yang dilakukan Ayub. Sebelum meninggal seorang ayah yang mengerti posisinya sebagai imam akan memberkati anak-anaknya. Dan ayah zaman itu juga berposisi sebagai Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran (TPDK) bagi keluarganya. Setiap anak yang ingin tahu kebenaran harus datang kepada ayahnya.

KEIMAMATAN AYAH dan posisinya yang sebagai TPDK berhenti ketika Allah menunjuk Harun dan keturunannya sebagai imam, dan bangsa Israel sebagai TPDK. Ibadah Simbolistik Ritualistik Jasmaniah (SRJ) disempurnakan melalui pelaksanaannya di KEMAH KUDUS. Seluruh ibadah SRJ akan berlangsung sampai hakekat dari seluruh Ibadah itu tiba, yaitu Anak Domba Allah. Sejak saat itu tindakan ayah yang memberkati anak-anaknya tidak dilakukan lagi karena ayah tidak lagi sebagai imam melainkan Harun dan keturunannya. 

Ibadah Simbolistik Perjanjian Lama, Dari Musa Sampai Yohanes

Allah mendirikan sebuah bangsa untuk menjadi TPDK menggantikan posisi ayah. Dan menunjuk Harun serta keturunannya sebagai imam. Ibadah Simbolistik Sederhana yaitu menyembelih domba di atas mezbah disempurnakan dalam sebuah KEMAH dengan berbagai aturan simboliknya. Seluruh ibadah di Kemah Kudus adalah ibadah SIMBOLISTIK, RITUALISTIK dan JASMANIAH (SRJ). Allah saat itu menjadikan bangsa Yahudi sebagai Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran (TPDK), untuk mengajak semua bangsa datang kepada Allah Jehovah, menantikan Juruselamat umat manusia. Penyembelihan KORBAN domba tetap dilaksanakan SAMPAI DOMBA ALLAH datang dan mengorbankan diriNya.

Banyak kali bangsa Yahudi gagal berfungsi, misalnya di zaman raja Manasye, bangsa Yahudi yang sepatutnya mengajak semua bangsa menyembah Allah Jehovah, malahan menyembah berhala. Mereka dihukum 70 th sebagai budak. Tetapi Tuhan tetap memuliakan namaNya melalui Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. Bangsa Yahudi melakukan ibadah SRJ selama sekitar 1500-an tahun. Ada Juga bangsa lain yang berhikmat yang datang ke Yerusalem, seperti yang dilakukan Sida-sida dari Ethiopia.

Ibadah HAKEKAT, ROHANIAH, dalam KEBENARAN (HRK)

Ketika Yohanes menunjuk kepada Yesus Kristus, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (Yoh. 1:29), sesungguhnya ibadah SRJ (simbolistik ritualistik jasmaniah) selesai KARENA hakekat dari seluruh rangkaiannya TIBA, yaitu Anak Domba Allah telah tiba. Itulah sebabnya Tuhan Yesus sendiri berkata  bahwa,

Mat.11:13  Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes.
Luk16:16  Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes;…

Pelayanan Yesus Kristus yang diawali pelayanan Yohanes, rencana awalnya ialah mengumumkan kedatangan Sang Mesias, Juruselamat umat manusia, keturunan Daud yang akan memerintah di tahta Daud selama-lamanya. Yesus mengutus 70 murid untuk membawa berita kedatanganNya, Sang Mesias, ke berbagai kampung, dan berkata bahwa sebelum mereka selesaikan perkunjungan mereka ke seluruh kampung Anak Manusia sudah datang kembali.

Mat 10:23 Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.

Ayat ini tidak bisa dimengerti apalagi dijelaskan tanpa memahami bahwa rencana awal Allah ialah jika bangsa Yahudi menerima Yohanes sebagai Elia dan menerima Yesus sebagai Mesias bangsa Yahudi, maka bangsa Romawi yang akan menyalibkan Yesus karena dinilai sebagai pemberontak. Kemudian bangsa Yahudi akan masuk Tribulation 7 tahun sesuai kitab Daniel 9;27, karena pemberontakan yang gagal, namun setelah 7 th penganiayaan, Mesias yang bangkit dan naik ke Sorga akan datang kembali dalam kemuliaanNya, mendirikan Kerajaan Daud, dan saat itulah Sorga turun ke bumi selama 1000th. Saat itu terjadilah seperti doa yang diajarkan DATANGLAH KERAJAANMU di bumi seperti di Sorga. Yesus berkata, JIKA bangsa Yahudi memerima Yohanes sesungguhnya dia adalah Elia yang dijanjikan di Maleakhi 4:5, nubuatan khusus sebelum Tuhan menutup kitab Perjanjian Lama. 

Mal. 4:5  Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.

Mat. 11:14  dan–jika kamu mau menerimanya–ialah Elia yang akan datang itu.

Banyak theolog gagal melihat kata JIKA (εἰ), yang walau kecil tetapi merubah sejarah. Jika Yohanes diterima berarti dia Elia, maka Yesus adalah Jehovah yang maha besar dan dahsyat itu. Mereka tidak mengenalNya karena Dia sedang menghampakan diri menjadi manusia yang hina, terlahir di kandang, menjadi anak seorang tukang kayu, dan tidak tampan (gambar di Kalender bukan Yesus). Bahkan murid-muridNya tidak mengenalNya sehingga Dia berkata bahwa mereka tak beriman, sebab jika mereka punya iman sebesar biji sesawi bahwa Dia Sang Jehovah yang sedang bersama mereka, dan mereka meminta kepadaNya untuk pindahkan gunung maka akan dipindahkanNya.

Tetapi celaka sekali, bangsa Yahudi menolakNya, sekalipun Pilatus berusaha menukar Yesus dengan Barabas, namun orang Yahudi lebih memilih Barabas. Yesus, Sang Mesias disalibkan atas permintaan bangsa Yahudi.

Sumber gambar: Pixabay

Padahal, Yesus Sang Mesias Yahudi, Juruselamat umat manusia, datang untuk menjadi raja Yahudi sekalian untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Seharusnya seluruh ibadah Simbolistik Ritualistik Jasmaniah (SRJ) dihentikan dan masuk ke Ibadah Hakekat Rohaniah dalam Kebenaran (HRK). Itulah yang Tuhan sampaikan kepada perempuan Samaria.

Yoh. 4:23  Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

Karena Sang Hakekat dari seluruh Ibadah simbolistik PL tiba, dan Ia menggenapi tujuan ibadah itu, maka seluruh ibadah itu selesai tugasnya. Ibadah SRJ adalah ibadah lahiriah, ibadah yang dilaksanakan dengan badan. Tuhan mau penyembahan yang dengan hati.  Jangan menguduskan HARI lagi, melainkan kuduskanlah HATI. Menyembah dengan hati tidak terikat SIKAP TUBUH, TEMPAT dan WAKTU. Itulah sebabnya ibadah HRK tidak mengharuskan sujud badan karena yang diminta ialah sujud hati. Tidak mementingkan kesucian perut tetapi kesucian hati maka boleh makan apa saja yang bermanfaat bagi tubuh. Dalam acara berjemaat tidak ada ibadah simbolistik, ritualistik dan jasmaniah lagi.

PENOLAKAN YAHUDI, JEMAAT BERDIRI

Yesus Kristus tersalib di kayu salib atas permintaan orang Yahudi, yang sesungguhnya itu untuk menanggung dosa umat manusia. Sekalipun orang Yahudi mayoritas tidak percaya kepadaNya, tetapi ada sebagian kecil yang percaya dan menjadi muridNya.

Jelas sekali Tuhan tidak bisa memakai bangsa Yahudi untuk memberitakan KABAR BAIK (Injil), karena mereka tidak percaya. Tuhan hanya bisa memakai orang-orang yang percaya dan yang mau menjadi muridNya untuk memberitakan Injil dan mendirikan jemaatNya. Dan seterusnya memakai jemaatNya, yaitu orang percaya yang berkumpul rutin untuk memberitakan Injil. Dan orang yang percaya oleh pemberitaan itu berkumpul secara rutin membentuk JEMAAT (EKKLESIA). Orang yang sudah percaya namun tidak mau berjemaat (berkumpul), itu jelas orang percaya yang tidak taat. 

Jemaat Tuhan, harus mengerti bahwa ibadah SRJ sudah diubah Tuhan menjadi ibadah HRK. Dalam ibadah HRK tidak ada lagi ibadah yang bersifat Simbolistik, Ritualistik dan Jasmaniah (SRJ), oleh sebab itu sesungguhnya ketika orang percaya berkumpul membentuk jemaat, itu namanya acara kumpul berjemaat, BUKAN ibadah. Ibadah HRK itu dengan hati, tidak ada sembah menyembah dengan badan, tidak ada upacara ritual. Oleh sebab itu jangan menyebut acara kekristenan dengan istilah IBADAH seperti kegiatan umat agama lain. 

Kiranya artikel singkat ini bisa menimbulkan rasa haus akan kebenaran, dan Anda akan berusaha mencari kebenaran yang lebih lengkap lagi. 

Maranatha!

Ditulis oleh: Dr Suhento Liauw (Graphe Ministry)

Read Previous

Injil Untuk Semua Orang

Read Next

Ajaib! Sistem Pertahanan Udara Tanaman, Berkomunikasi Dengan Serangga