“Jangan membunuh (Kel 20:13)”
Musa diperintah oleh Allah supaya naik ke Gunung Sinai. Musa diberi oleh Allah dua loh batu. Dua loh batu itu berisi 10 perintah Allah. Perintah ini diberikan kepada Musa untuk orang-orang Israel. Salah satu isi perintahnya tertulis “Jangan membunuh.” Secara literal, bangsa Israel dilarang membunuh siapapun.
Apabila melihat sejarah perjalanan Israel dari waktu ke waktu. Tercatat bahwa Israel sering berperang dengan bangsa-bangsa lain. Israel berperang dengan orang Filistin, Moab, Asyur, Babel, dll. Ketika berperang, pasti terjadi peristiwa bunuh-membunuh. Di dalam Alkitab juga tercatat bahwa Bangsa Israel diperintahkan untuk membunuh siapa saja yang melanggar hukum.
Bahkan di dalam Alkitab tertulis bahwa Allah memerintahkan bangsa Israel untuk berperang dan membunuh. Padahal dalah 10 perintah Allah tertulis “Jangan membunuh.”
A. Perintah membunuh :
1. Orang Israel atau non-Israel yang menyerahkan anaknya kepada Molokh haruslah dihukum mati (Im 20:2).
2. Setiap orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal harus dihukum mati (Im 20:6).
3. Setiap orang yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus dihukum mati (Im 20:9)
4. Bila ada perzinahan antara :
- Laki-laki dengan isteri orang lain, mereka berdua harus dihukum mati (Im 20:10)
- Laki-laki dengan isteri ayahnya, mereka berdua harus dihukum mati (Im 20:11)
- Laki-laki dengan menantu perempuan, mereka harus dihukum mati (Im 20:12)
- Laki-laki dengan laki-laki, mereka harus dihukum mati (Im 20:13).
- Laki-laki yang mengambil seorang perempuan dan ibunya, mereka semua harus dihukum mati dengan cara dibakar (Im 20:14).
- Laki-laki yang berkelamin dengan binatang, keduanya harus dihukum mati (Im 20:15).
- Perempuan yang berkelamin dengan binatang, keduanya harus dihukum mati (Im 20:16).
- Laki-laki yang menikahi saudara perempaun atau anak ibu, mereka harus dihukum mati (Im 20:17).
- Laki-laki yang bersetubuh dengan perempuan yang sedang cemar kain, mereka harus dihukum mati (Im 20:18).
- Menyingkapkan aurat saudara perempuan ayah atau ibu, yang bersangkutan harus dihukum mati (Im 20:19).
5. Seorang laki-laki atau perempuan yang dirasuk arwah atau roh peramal harus dihukum mati (Im 20:27).
6. Dll
B. Perintah beperang :
1. Kitab bilangan berisi tentang pencatatan laskar Israel, salah satunya disaring untuk dikhususkan dalam peperangan.
2. Dalam kitab bilangan Israel berperang dengan orang Midian (Bil 31). Tuhan memerintahkan supaya Bangsa Israel membunuh semua laki-laki orang Midian (Bil 31:7).
3. Israel diperintahkan untuk berperang. Kepada bangsa-bangsa diluar Tanah Perjanjian, mereka harus menumpas semua laki-laki dengan pedang. Mereka dilarang membunuh wanita dan anak-anak, cukup menjarah mereka saja. Kepada bangsa-bangsa di dalam Tanah Perjanjian, mereka harus menumpas segala sesuatu yang ada di dalamnya, baik yang hidup maupun yang mati (Im 20).
4. Bangsa Israel tercatat berperang dengan orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, dll.
5. Orang Israel harus melenyapkan bangsa yang diserah Allah kepada mereka. Mereka tidak boleh memberikan belas kasihan (Ul 7:16).
6. Dll.
Beberapa orang mungkin akan bertanya “Tuhan melarang membunuh orang lain, mengapa Tuhan juga perintahkan untuk membunuh orang lain? Bagaimana penjelasan secara tuntas mengenai bagian ini? Apakah Firman Tuhan bertentangan?
Penjelasan Alkitabiah :
1. Dalam Kitab Kejadian 9, tertulis :
“Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia. Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambarNya sendiri.”
Pada bagian ini menyatakan Allah menuntut balas kepada manusia dan juga binatang atas nyawa manusia yang terbunuh. Allah melegalkan hukuman mati bagi setiap orang yang membunuh sesamanya. Karena manusia adalah gambar dan rupa Allah. Barangsiapa membunuh manusia, sama dengan mengejek Allah sebagai pencipta manusia. Kuncinya ialah “Siapa yang berani membunuh sesamanya, maka yang bersangkutan juga harus mati dibunuh. Tuhan memberikan wewenang membunuh kepada si pembunuh manusia, sebagai gambar dan rupa Allah.”
2. Dalam Kitab Keluaran 23, tertulis :
“Orang yang tidak bersalah dan orang yang benar tidak boleh kau bunuh, sebab Aku tidak akan membenarkan orang yang bersalah (Kel 23:7b)”
Pada bagian ini, Allah memberikan pengecualian terhadap pelaksanaan pembunuhan. Orang Israel diizinkan membunuh jikalau yang bersangkutan bersalah. Orang Israel tidak diizinkan membunuh orang benar atau orang yang tidak bersalah. Di dalam Taurat (Kejadian-Ulangan) diatur sedemikian mengenai pelanggaran-pelanggaran yang patut dihukum dengan hukuman mati (bdk Kitab Imamat). Kuncinya ialah “Bunuhlah yang salah, jangan bunuh yang tidak bersalah. Tuhan berikan wewenang untuk membunuh.”
3. Tuhan mengatur sedemikian rupa mengenai aturan perang Israel (Ulangan 20), antara lain :
a. Tawarkan perdamaian kepada bangsa-bangsa lain. Bila menerima, tidak perlu berperang. Tetapi bila menolak, silahkan berperang (Ul 20:10-12).
b. Boleh membunuh semua laki-laki dengan mata pedang (senjata masa itu), tetapi perempuan, anak-anak dan segala harta bendanya boleh dijarah (Ul 20:13-14).
c. Perintah ini dilakukan terhadap “kota yang sangat jauh letaknya dari tempatmu, yang tidak termasuk kota-kota bangsa-bangsa disini (Im 20:15).” Perintah ini diperuntukkan bagi kota-kota di luar tanah perjanjian.
d. Bagi bangsa-bangsa yang berada di Tanah Perjanjian : Israel diperintahkan untuk menumpas seluruhnya. “Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kau biarkan hidup apapun yang bernafas, melainkan kau tumpas sama sekali, yakin orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu (Im 20:16-17).
e. Alasan Israel diperintahkan menumpas habis bangsa-bangsa di Tanah Perjanjian ialah “Supaya mereka jangan mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian, yang dilakukan mereka bagi allah mereka, sehingga kamu berbuat dosa kepada TUHAN, Allahmu (Im 20:18).
4. Tambahan : Penyembahan berhala pada masa itu dilakukan dengan cara mempersembahkan korban kepada berhala-berhala. Korban yang dipersembahkan biasanya keturunan dari yang bersangkutan. Korban yang paling umum ialah bayi-bayi. Persembahan kepada Molokh dilakukan dengan cara menempatkan anak bayi di tangan patung Molokh yang menengadah. Patung tersebut biasanya berbentuk setengah badan dan terbuat dari tembaga. Bagian perut Molokh diisi dengan kayu-kayu dan dibakar. Anak-anak bayi yang dipersembahkan akan mati secara perlahan diatas tangan patung Molokh karena merasakan panas dari kayu api. Jadi, wajar bagi penyembah berhala mendapatkan hukuman mati, karena mereka telah membunuh keturunan mereka terlebih dahulu.