Bebas Dari Belenggu Dosa

images (4)Apakah sesungguhnya dosa itu? Apakah dosa itu hanya sebuah ilusi, penyakit, atau hanya suatu kelemahan saja? Alkitab memiliki jawaban yang yang tepat tentang dosa, karena Alkitab memberitahu kepada kita asal-muasal dosa dan manusia. Alkitab menggunakan beberapa kata untuk menjelaskan mengenai dosa.

Apakah Dosa Itu ?

1.   Dosa adalah Pelanggaran (1 Yoh. 3:4) .

Dosa adalah melanggar hukum Allah (1 Yoh. 3:4). Bisa juga berarti melangkah melewati batasan. Tuhan memberikan hukum kepada bangsa Israel dan kepada semua manusia untuk memperlihatkan tolak ukur-Nya atau standart-Nya. Satu saja pelanggaran terhadap hukum Allah merupakan dosa. Satu kali saja dalam hidup kita pernah berbohong atau mencuri, maka kita sudah berdosa.

Bahkan jika kita tahu bagaimana berbuat baik, tapi kita tidak melakukannya, kita telah berdosa (Yakobus 4:17). Artinya, dalam pengertian secara pasif, kita tidak melakukan sesuatu yang baik menurut Tuhan, kita berdosa. Jadi, dosa bukan hanya melakukan sesuatu yang dilarang Tuhan, tetapi tidak melakukan sesuatu yang diperintahkan Tuhan.

2.   Dosa adalah melenceng dari sasaran (Roma 3:23).

Dosa juga berarti melenceng dari sasaran atau telah kehilangan kemuliaan Allah. Tuhan sudah menetapkan suatu tolak ukur, dan gagal mempertahankan tolak ukur tersebut adalah dosa, atau melenceng dari sasaran moral Allah. Beberapa orang mungkin meleset atau melenceng lebih jauh dari yang lain, tetapi semua tidak mampu mencapai tolak ukur Allah.

Dalam PB kata paling umum untuk dosa adalah “hamartia yang juga berarti melenceng dari sasaran, atau gagal mencapai tujuan. Segala sesuatu yang tidak mengena sasaran tidak mencapai standart yang Tuhan tetapkan adalah dosa.

3.   Semua manusia Telah Berdosa (Roma 3:23; Roma 5:12)

Ketika manusia pertama, Adam jatuh ke dalam dosa, semua manusia mewarisi kedudukan sebagai orang berdosa. Adam sebagai perwakilan dari seluruh manusia telah menyeret semua manusia ke dalam dosa.Bukan hanya itu, manusia bahkan dengan sengaja telah melakukan dosa kepada Tuhan.

Akibatnya, semua manusia cenderung mau melakukan dosa, dikuasai dosa, dan dibelenggu oleh kuasa dosa.Dosa telah merusak hati, pikiran dan prilaku manusia. Dosa begitu merusak siatem kehidupan manusia.

Akibat Kejatuhan Manusia ke Dalam Dosa

1.   Dosa Mengakibatkan kematian fisik (Roma 5:12).

Sejak bapak kita yang pertama Adam jatuh dalam dosa, ia menyeret seluruh umat manusia ke dalam ikatan kematian. Apa yang berlaku bagi Adam ketika itu sekarang berlaku juga bagi kita (Kej 3:9). Tuhan membuat tubuh fisik kita dari debuh tanah, dank arena dosa Adam maka tubuh fisik ini akan kembali ke tanah. Sebagai kepala umat manusia, Adam mewakili kita semua, dan dengan dosanya kematian menjalar ke semua manusia.

2. Dosa mengakibatkan kematian secara sosial (Kej. 3:17-19).

Di Taman Eden, Adam dan Hawa tidak perlu bersusah payah untuk memenuhi kebutuhan materi mereka karena segala sesuatu telah tersedia. Akan tetapi, setelah iblis berhasil menggoda mereka sehingga mereka jatuh ke dalam dosa, maka mereka tidak lagi mendapatkan segala yang mereka butuhkan dengan mudah.

Singkatnya, dosa membuat Allah mengusir mereka dari Taman Eden, dan Allah mengutuk tanah sehingga semak duri dan rumput duri mulai tumbuh dari tanah. Sejak saat itu hanya dengan berpeluh mereka akan mendapatkan makanan mereka, dan hanya dengan banyak kesakitan mereka akan melahirkan anak. Dari sinilah kemiskinan, kelaparan, penindasan, dan ketidakadilan sosial muncul.

3.   Dosa mengakibatkan kematian Rohani (Kejadian 2:17).

Keadaan semua orang yang dilahirkan, dikuasai oleh sifat dosa, yang merupakan bagian dari upah dosa (Maz. 51:7). Hal itu mencerminkan kematian rohani seseorang yang adalah perpisahan dari Allah. Persekutuan yang seharusnya bisa kita nikmati bersama Allah dipatahkan, hal itu digambarkan waktu Adam menyembunyikan diri dari Allah (Kej 3:10).

4. Dosa mengakibatkan kematian kekal (Wahyu 20:14-15).

Kematian kekal adalah kematian yang final. Kejadian itu merupakan perpisahan permanen dengan Allah. Namun, kematian yang ke-dua ini bukanlah pembasmian. Kematian ke-dua adalah penderitaan, penyiksaan dan kengerian yang tiada akhir.Tempat ini disediakan bagi iblis dan pengikut-pengikutnya, yakni manusia yang menolak percaya kepada Yesus Kristus (Matius 8:12, 25:46). Iblis berhasil menarik manusia ke dalam hukuman ini. Semua manusia telah berdosa dan pasti dihukum di Neraka bersama setan.

Jalan Keluar Dari Dosa

Dosa adalah kekejian bagi Allah.Dosa adalah penghinaan terhadap kekudusan Allah. Itulah mengapa Allah sangat membenci dosa.Dosa sangat bertolak belakang dengan kodrat Allah (Yes. 6:3; I Yoh. 1:5). Dosa telah membuat Allah murka. Dosa begitu luar biasa jahatnya sampai tidak ada obatnya. Orang berdosa tidak dapat memperbaiki keadaan mereka (Yer. 13:23).

Bagaimana caranya keluar dari kengerian dosa? Bagaimanakah cara agar manusia babas dari dosa? Berbuat baikkah? Beramalkah? Atau rajin beribadah? Tidak. Semua itu tidak akan menyelamatkan manusia dari dosa dan hukumannya.

Salib adalah jalan ke luarnya. Di kayu saliblah dosa diselesaikan. Salib membuktikan kebesaran kasih Allah dan betapa mengerikan dosa itu. Dosa kita telah menancapkan Yesus di atas kayu salib. Dosa kita telah menyebabkan seorang yang tak bersalah disiksa dan dibunuh. Dan oleh karena kasih-Nya yang amat sangat besar Ia dengan rela mau menjalani hukuman mati disalibkan. Karena kasih-Nya Yesus berkorban dijatuhi hukuman mati menggantikan kita. Seharusnyalah manusia yang mati dan dihukum di neraka, namun Yesus memilih menggantikan kita.

Bagaimana Caranya Agar Kita Selamat?

1.   Betobat (Kisah 3:19; Yes. 45:22; Kisah 17:30; Kisah 20:21).

Tanpa pertobatan tidak mungkin ada pengampunan dosa. Bertobat artinya “berpaling dari durhakamu” (Yehez. 18:30). Hal ini berarti “mengakui” dan “meninggalkan” pelanggaran anda (Ams. 28:13), dan “membenci” dosa serta “menentangnya” (II Kor. 7:10-11).

2.   Percaya (Kisah 16:21; Yoh.3:16,18).

Bertobat dari dosa-dosa dan percaya kepada Tuhan Yesus berjalan seiring dan tidak dapat dipisahkan. Jika pertobatan khusus berbicara tentang sikap hati berbalik dari dosa dan diri sendiri, percaya menekankan kepada siapa hati kita terarah (Roma 10:9). Kita tidak bisa bertobat tanpa percaya kepada Yesus Kristus, atau percaya tanpa bertobat dari dosa-dosa kita. Hal ini tidak membawa kepada keselamatan.

        Bertobat dan percaya adalah iman yang membawa kepada keselamatan yang kekal (Ef. 2:8-9). Bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus bukan perbuatan, melainkan sikap hati yang terjadi sesaat atau seketika (bukan proses) ketika kita mendengarkan injil (I Kor. 15:2; Rom. 10:17). Ini adalah respon kita akan anugerah keselamatan yang telah Yesus sediakan dengan jalan mati disalibkan.

Yesus sudah mengampuni semua dosa kita di atas kayu salib. Kuasa dosa telah dipatahkan. Anugrah keselamatan telah tersedia di dalam Yesus Kristus. Oleh sebab itu, bertobatlah dan percayalah kepada Yesus Kristus dan engkau pasti diselamatkan.

Ketika kita menerima anugerah keselamatan melalui Yesus Kristus, kita yang berdosa akan dibenarkan dan dikuduskan bagi Kristus. Kita diampuni dari semua dosa-dosa dan disucikan seputih salju (Yesaya 1:18).

By Ps. Alki F. Tombuku, BBS

Tonny Evans, Bebas dari belenggu dosa (interaksara)

John MacArthur, Harmatology (gandum mas)

John Owen, Mematikan dosa (momentum)

Wayne Grudem, Kebenaran yang memerdekakan (metanoia)

Read Previous

Barometer Pertumbuhan Rohani

Read Next

Bertumbuh Lewat Pencobaan