Kristen Alkitabiah

Website Kristen: Artikel Kristen, Berita Kristen dan Belajar Alkitab

Devotional

5 Hal Penting Yg Harus Diajarkan Orangtua Kepada Anak-anak pada Perayaan Natal

Natal KristusOleh: CHRISTINA FOX

Editor: Sebuah survei mengungkap bahwa sepertiga anak-anak di Inggris, berusia antara 10-13 tahun, tidak mengetahui bahwa Natal adalah perayaan kelahiran Yesus. Bahkan setengahnya, meyakini Natal tidak memiliki hubungan dengan kelahiran Yesus. Dilansir dari Daily Mail, Minggu, 7 Desember 2014, pengamat mengatakan penelitian itu mengungkap, bahwa sekolah-sekolah menjadi terlalu politis, dan menghindari pengetahuan tentang kelahiran Yesus, karena dikhawatirkan menyinggung orang-orang dengan agama berbeda (Vivanews.co.id).

Fakta bahwa anak-anak Kristen tidak mengerti makna / arti Natal secara teologis sudah menjadi fenomena di mana-mana. Pasalnya, penebusan Kristus atas dosa-dosa manusia dan tujuan dari kelahiran Yesus sebagai korban untuk menggantikan manusia dihukum di kayu salib tidak lagi menjadi tema utama dari khotbah-khotbah Natal saat ini. Natal Yesus Kristus bukan tentang Sinterklaus, dan bukan sekedar bagi-bagi hadiah. Natal adalah Tuhan menjadi manusia. Natal adalah tentang kelahiran Juruselamat karena dosa-dosa manusia. Natal adalah kelahiran seorang Bayi Yesus yg akan mati bagi dosa-dosa kita.

Setiap tahun pada momentum perayaan natal, toko toko dihiasi dengan segala sesuatu merah dan hijau. Kotak surat dan inboxes terisi dengan iklan, penjualan dan katalog. Paket-paket dengan indahnya terbungkus hampir disetiap pikiran orang terutama anak-anak.

Natal memberikan kesempatan yang indah untuk mengajarkan kebenaran injil di hati semua anak kita. Ini adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan kepada mereka, hadiah terbesar yang pernah mereka terima yaitu anugerah Yesus Kristus.Di bawah ini adalah daftar kebenaran penting untuk di ajarkan kepada anak anak kita di setiap momentum Natal Kristus.

1. Kisah tentang Penebusan

Pada minggu-minggu sebelum perayaan Natal Kristus, kita dapat mengajar dan mempersiapkan anak anak kita untuk merayakan injil kelahiran Yesus dengan pengertian yang benar. Dalam keluarga, kami memulai dengan cerita tentang enam hari penciptaan dan rencana tentang penebusan hingga sampai pada kelahiran Kristus di hari natal. Kami membicarakan tentang kejatuhan (manusia dalam dosa) dan janji Tuhan akan Juruselamat (kej 3:15). Kami membaca tentang janji Tuhan kepada Abraham. Kami mendiskusikan tentang Musa dan seseorang yang lebih besar / berkuasa dari Musa yang akan datang. Kami membaca nubuatan tentang kelahiran-Nya di dalam kitab Yesaya, kami melihat bahwa semua merujuk kepada Sang Penebus, Juruselamat manusia.

2. Kerendahan Hati Yesus Kristus

Bagi dunia, musim liburan adalah tentang pemborosan, kemewahan dan membuat segala sesuatunya terlihat sempurna. Bagaimanapun, cerita tentang Yesus adalah sebuah kerendahan hati. Setiap perayaan natal memberikan kesempatan yang besar bagi orang tua untuk mengajar anak-anak kita bagaimana menjadi yang terbesar di kerajaan Allah (Matius 20:26-28). Orangtua Yesus, kota kelahiranNya, tempat Ia dibesarkan dan perbuatan-perbuatan-Nya yang menanggung siksaan adalah demonstrasi dari sebuah kerendahan hati.

Hampir semua orang mengharapkan Mesias datang dari kerajaan bukan dari kandang domba, kebanyakn orang mengharapkan Dia hidup pada kehidupan yang mewah bukan hidup dalam kemiskinan. Kebanyakan orang mengharapkan Dia menaklukkan bangsa Romawi bukan disalibkan oleh tentara Roma. Bacakan Filipi 2 :1-11 dan tunjukkan kepada anak-anak tentang kerendahan hati Yesus Kristus.

3. Allah bekerja dalam kelemahan

Mengajarkan kepada anak-anak kita bagaimana Allah bekerja dalam kelemahan adalah salah satu hal yang penting diajarkan padda momentum natal. Tuhan sering menggunakan hal yang tidak masuk diakal kita dan memilih orang-orang yang lemah untuk terlibat dalam kisah-Nya dalam penyelamatan. Maria adalah seorang gadis miskin dan sederhana dari kota yang kecil. Petrus adalah nelayan yang tidak berpendidikan.Kemuliaan Allah diperlihatkan pada saat Dia bekerja melalui kelemahan-kelemahan kita. Ini terlihat sangat jelas pada kematian Yesus di atas kayu salib dan kebangkitanNya pada hari ke3, menjamin kemenangan kita atas dosa dan kematian.

4. Tuhan selalu memegang janji-Nya

Kebenaran penting lainnya yang dapat kita ajarkan kepada anak-anak kita melalui momentum natal bahwa Tuhan setia dan memegang janji-Nya. Kita dapat memulai pengajaran kita dengan janji Juruselamat setelah kejatuhan (manusia) dengan membacakan janji tersebut yang tertulis dalam Kejadian 3:15. Pastikan mereka bisa melihat bahwa janji Tuhan untuk menebus manusia adalah puncak pemenuhan janji Tuhan.

5. Nama Kristus

Tahun lalu anak anak saya belajar nama lain dari Yesus setiap hari menjelang perayaan natal. Kami belajar nama seperti Mesias, domba Allah, Immanuel, Alpha & Omega dan Raja Damai. Mengajar anak anak nama nama Yesus beserta arti dan maknanya membantu mereka untuk lebih mengenal tentang Yesus Kristus, karakter-Nya dan apa yang telah Dia lakukan untuk dunia. Kami membuat kereta terhubung dari kertas dengan berbeda nama yang dicetak. Cara lain untuk belajar nama-nama-Nya mungkin berkreasi dengan hiasan hiasan natal, untuk tiap-tiap nama-Nya dan di gantung pada pohon natal setiap kali mempelajari nama tersebut.

Ambillah kesempatan ditahun ini untuk mengajar anak anak tentang Kristus. Habiskan waktu untuk menjelaskan kepada anak-anak tentang janji Mesias dan bagaimana janji tersebut dipenuhi melalui kelahiran bayi di Betlehem.Bantu anak-anak Anda untuk mengerti bahwa Yesus Kristus adalah hadiah terbesar yang pernah mereka terima dan hadiah terbesar yang bisa mereka bagikan pada orang lain.

Judul asli: Five Things to Teach Your Children This Christmas. Sumber: www.desiringgod.org.

Diterjemahkan oleh Petty Pardede

Christina Fox is a homeschooling mom, licensed mental health counselor, and writer. She lives in sunny south Florida with her husband of seventeen years and their two boys. You can find her sharing her faith journey.

Alki Tombuku

Gembala Sidang di GBIA Komunitas Depok, dosen, dan mengajar etika Kristen, penginjilan dan homiletika di Graphe International Teological Seminary.

Leave a Reply